Sejarah Perkembangan Seragam Sekolah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEdw1X8URZEusopVVGhSIYxTM_DfnrJYW91U53irG-lJcr9vdcL6JkuXTeBsRqDgWFRwoFAqRBY_A3ytLE6O2raDL9JJyph1sha3XMIpGYnNk5c5k1kQi2KVAW1O30Bwp1P5u2kXBsYkA/s1600/ubiforms.jpg
Seragam sekolah pertama kali dikenalkan di Inggris pada abad ke-16. Sekolah yang pertama kali mengenalkan seragam sekolah ini bukanlah sekolah elite bagi para bangsawan. Justru sebaliknya, seragam sekolah saat itu hanya diberlakukan untuk sekolah-sekolah bagi rakyat miskin.

Salah satu sekolah yang dicatat sejarah sebagai sekolah yang mengenalkan seragam bagi murid-muridnya itu adalah sekolah desa Jan Steen’s Dutch. Sekolah ini mulai berjalan di Inggris tahun 1665. Banyak lagi sekolah charity lain bagi murid-murid miskin yang saat itu juga mewajibkan muridnya berpakaian seragam. Tujuannya tidak lain adalah untuk membedakan murid-muridnya dari sekolah umum yang saat itu sudah berbayar.

Pembedaan seperti ini terjadi bertahun-tahun. Barulah di tahun 1960-an, penggunaan seragam sekolah ini mengalami pergeseran. Saat itu sekolah-sekolah mulai menjadikan seragam sebagai identitasnya. Bahkan kemudian pergesar itu menjadikan seragam sekolah jadi pembeda bagi murid-murid berkemampuan tinggi. Sekolah-sekolah bagi murid kaya berlomba membuat pakaian seragam yang sangat bagus untuk membedakan dari sekolah biasa.

Selain jadi pembeda status ekonomi, seragam sekolah kemudian juga menjadi identitas bagi sekolah-sekolah negeri. Di beberapa wilayah ada yang hanya mewajibkan pakaian seragam hanya bagi murid-murid sekolah negeri. Sedangkan di sekolah swasta, murid-muridnya bebas mengenakan pakaian yang penting sopan.

Dalam perkembangannya memang fungsi seragam juga terbalik. Pakaian yang semula bertujuan untuk mengaburkan status sosial, tapi kejadiannya justru sebaliknya. Dalam banyak kasus, keberadaan pakaian seragam sekolah malah jadi pembeda. Seragam sekolah kemudian menjadi identitas status sosial bagi murid-murid sekolah.

Rekomendasi Sejarah

Join Us

 

Arsip Sejarah