Sejarah Penemuan Simbol ? (Tanda Tanya)
Tanda tanya ditemukan dalam manuskrip Injil bangsa Suriah yang ditulis sekitar abad kelima. Tapi, apakah tanda tanya yang ditemukan dalam manuskrip tersebut sudah berbentuk garis melengkung seperti yang kita kenal sekarang ini?
Ternyata tidak. Tanda tanya yang ditemukan dalam manuskrip itu berupa dua titik yang diletakkan atas-bawah. Dalam tata bahasa Suriah kuno, tanda baca itu disebut zawya elaya. Meski sudah mengenal tanda tanya, saat itu mereka belum mengenal kata tanya. Akibatnya, dalam bahasa lisan, intonasi menjadi sangat penting untuk membedakan kalimat tanya dari kalimat lainnya.
Selain itu, posisi penempatan tanda tanya di zaman itu juga berbeda dari zaman sekarang.dalam manuskrip yang ditemukannya terlihat bahwa tanda tanya berupa titik dua itu ditempatkan di awal kalimat. Sementara tanda tanya yang kita kenal saat ini diletakkan di akhir kalimat tanya.
Seiring perkembangan waktu, tanda tanya berupa titik dua kalah populer dengan tanda tanya latin berupa garis lengkung vertikal dan di bawahnya diberi titik. Tanda tanya Latin dan Yunani ini baru berkembang pada masa kemudian. Menurut analisis, simbol tanda tanya yang kita kenal saat ini baru mulai dikembangkan sekitar abad kedelapan.
Perjalanan simbol tanda tanya latin dan tanda tanya Suriah, diperkirakan berkembang secara terpisah. Sedangkan tanda tanya yang berkembang di Arab dan Hebrew mirip dengan simbol tanda tanya Suriah. Simbol tanda tanya di Armenia juga masih sama dengan Suriah. Namun, di Armenia, tanda tanya baru dikenal jauh setelah bangsa Suriah mengenalnya.
Dari berbagai analisis tersebut, Coakley kemudian menyimpulkan bahwa sebenarnya simbol tanda tanya, untuk pertama kalinya ditemukan oleh bangsa Suriah. Setelah itu, barulah bangsa-bangsa lain mengenal dan mengembangkannya.