Sejarah Singkat Kartu Kredit Di Dunia
Kartu kredit sebenarnya sudah diprediksikan dan diramal oleh seorang novelis yang juga seorang pengacara bernama Edward Bellamy dari Massachusetts di tahun 1887. Dalam novelnya yang berjudul Looking Backward, Tuan Bellamy menyebut atau menggunakan istilah "kartu kredit" kurang lebih ada 11 kali. Inilah yang menjadi inspirasi atau pendorong untuk mewujudkan khayalan seperti ini menjadi kenyataan di muka bumi.
Seperti yang pernah kita bicarakan di artikel sebelumnya mengenai sejarah uang, meski uang kertas dan uang logam sudah sangat bagus, tetap saja masih memiliki kendalanya yang kadang sangat merepotkan. Kendala-kendala seperti inilah yang memunculkan ide perlunya alat transaksi yang bisa mengatasi kendala tersebut. Anda bisa melihat dari ulasan di bawah ini atau lebih jelas nanti pada saat kita membahas mengenai berbagai keunggulan kartu kredit dibandingkan transaksi tunai.
Awal tahun 1900-an di Amerika Serikat, beberapa perusahaan pengisian bahan bakar (SPBU) dayn department store sebenarnya sudah memperkenalkan semacam kartu belanja yang bisa digunakan oleh konsumen mereka.
Tetapi kartu ini diterbitkan oleh perusahaan dan fungsinya hanya sebatas sebagai kartu member saja seperti yang sering kita jumpai seperti Matahari Club Card, dsb. Tujuannya dibuatkan kartu-kartu semacam ini agar konsumen menjadi lebih loyal dan ada manajemen yang rapi mengenai data-data konsumen.
Pada tahun 1946, baru mulailah diperkenalkan kepada masyarakat sebuah sistem pembaaran kredit yang diprakarsai oleh institusi perbankan. Sistem ini dikenal dengan nama "Charge-It" dan diperkenalkan oleh seorang bankir bernama John Biggins dari Flatbush National Bank of Brooklyn. Tujuannya adalah untuk memudahkan konsumen (nasabah bank tersebut) dalam bertransaksi dengan toko-toko atau merchant-merchant yang juga menjadi nasabah di bank tersebut. Jadi merchant-merchant haruslah menyerahkan slip bukti transaksi di mana nanti bank baru akan menagih kepada nasabahnya yang menggunakan fasilitas "Charge-It" ini. Di sini mengharuskan si nasabah memiliki rekening atau dana di bank tersebut.
Perkembangan berikutnya adalah apa yang disebut dengan Diners Club Card. Bermula di tahun 1949 secara tidak sengaja ketika seorang business man bernama Frank McNamara ketinggalan dompet setelah acara makan malam di sebuah restoran ternama. Pada saat tagihan datang, dirinya baru sadar bahwa dompetnya tertinggal. Dari sini Frank McNamara memulai debutnya untuk mencari solusi pengganti uang tunai atau dompet, yang mungkin juga sering kali dan banyak dialami oleh konsumen-konsumen restoran lainnya.
Tahun 1950, Frank McNamara bersama rekannya Ralph Schneider kembali ke restoran tersebut dengan menggunakan sebuah kartu pembayaran yang unik. Inilah cikal bakal kartu kredit yang kita kenal hingga saat ini. Semuanya bermula dari Diners Club yang saat itu adalah jenis kartu "charge card".
Kartu "charge" adalah kartu kredit dalam arti kata konsumen bisa menunda pembayaran pada saat transaksi, tetapi ditagih di bulan depan membayar penuh. Sedikit berbeda dengan kartu kredit yang kita kenal sekarang. Namun demikian adalah benar bahwa sejarah kartu kredit di dunia berawal dari Diners Club. Karena Diners Club adalah kartu sistem kredit (penundaan pembayaran) pertama buat konsumen. Semua konsumen pemilik Diners Club bisa makan minum di semua restoran tanpa perlu membawa uang tunai atau takut dompetnya tertinggal. Perusahaan Diners Club yang akan membayar dulu kepada toko atau restoran tersebut, dan akan menagih bulan berikutnya kepada pemilik kartu.
Sejak saat itu (1951) penggunaan kartu Diners Club begitu terkenal di Amerika dan pada tahun yang bersamaan ditemukanlah bahan pembuat kartu Diners Club yang menggunakan plastik. Karena dulu kartunya masih kartu dari bahan kertas seperti katu nama.
Tak mau kalah, tahun 1958 American Express mengeluarkan kartu kreditnya yang sering kita kenal dengan istilah kartu AMEX (American Express). Pada awalnya jenis kartu kredit ini juga adalah kartu charge sama seperti Diners Club. Menyusul kemudian Bank of America (VISA) mengeluarkan kartu kredit mereka juga.
Era tahun 1960 merupakan era edukasi manfaat kartu kredit secara besar-besaran buat para pelancong yang sering berpindah-pindah kota di Amerika. Dan pada pertengahan 1970 pemerintah Amerika Serikat melalui kongres menetapkan regulasi kebijakan terhadap penggunaan kartu kredit ini. Aturan main semakin diperjelas agar industri kartu kredit bertumbuh dengan baik. Sejak itulah kartu kredit berkembang sedemikian rupa di Amerika Serikat dan akhirnya menular ke negara-negara Eropa, Arab, Asia dan termasuk Indonesia.