Sejarah Perkembangan Kamera Polaroid

http://www.theinnovationdiaries.com/wp-content/uploads/2008/02/polaroid.jpgPerkenalan kamera polaroid pertama terjadi pada bulan Februari 1947, diadakan pada suatu pertemuan Optical Society of America. Dunia fotografi tanpa kamar gelap terwujud sudah, ia bahkan dapat memproses sendiri dan dalam waktu 60 detik langsung jadi foto. 

Setahun lebih setelah diperkenalkan, pada bulan November 1948, kamera polaroid dijual ke publik melalui penyalur tunggal Toserba Jordan Marsh di Boston. Harga sebuah kamera saat itu adalah $89.95 sedangkan filmnya $1.75 (berisi 8 bidikan). 

Pada akhir tahun 1949, penjualan kamera berikut film langsung jadinya mencapai lebih daripada $5,000,000.00.

Warna foto polaroid pertama adalah sepia, coklat kemerahan, dengan ukuran 3 ¼ x 3 ¼ inci (8x10,5 cm), masa pengembangan sendiri 1 menit. Tahun 1950 lahir generasi filem yang mampu menghasilkanwarna foto hitam, generasi foto hitam putih jangsung jadi dimulai. Saat itu sudah lebih dari pada 4000 toko yang menjual kamera polaroid ini diseluruh Amerika. 

Pada tahun 1951 diperkenalkan kamera ID polaroid pertama, juga panggung kamera bagi kamera-kamera profesional. Tahun 1952 lahir kamera polaroid Model 110 yang dilengkapi diafragma.

Dengan berkembangnya fotografi dunia yang juga mulai memperhitungkan kehadiran sistem polaroid, dalam tahun 1959 didirikan cabang polaroid GmbH di Frankurt dan polaroid Corporation ofCanada di Tornoto. 

Tahun 1960 buka cabang di Jepang: Nippon polaroid Kabushiki Kaisha. Saat ini nama Polaroid sudah nama dikenal seperti Coca cola atau IBM mulai dari ujung utama Alaska sampai hutan lebat Zaire.

Dengan mencanggihnya teknologi, tahun 1960 polaroid menciptakan filem berkecepatan 3000 ASA dengan masa pengembangan hanya 10 detik. Filem ini dijual dengan sandi: Tipe 47. Kepekaan tersebut memungkinkan orang-orang membuat foto ditempat berkecahayaan rendah, karena kamera polaroid lensanya dirancang dengan kelengkapan bukaan diafragma terkecil f/64. Dunia jurnalistik foto banyak menarik manfaat berkat penemuan Edwin Land tersebut.

http://i.ebayimg.com/07/!BmwgB2gBWk~$(KGrHqMH-EEEtr8cLKVpBLg)Nurgl!~~_35.JPG

Fotowarna polaroid baru tercipta tahun 1963, setelah riset dan pengembangan selama 15 tahun yang penuh kesabaran dan liku-likuu yang melelahkan. Foto atau filem langsung jadi ini disebut Polacolor. Bersamaan dengan itu diperkenalkan filem langsung jadi dengan format baru sama sekali, dengan sistem proses yang berlangsung diluar kamera, mendobrak tradisi ‘pantang terkena cahaya bagi filem yang belum diproses. Sampai saat sebelum itu, filem polaroid masih berupa rol, waktu pengembangan berlangsung, filem tetap berada didalam kamera. 

Pada tahun 1963 ini pula polaroid memperkenalkan pengontrolan otommatik pada bukaan diafragma, kecepatan rana, dan lampu kilat dengan teknologi elektronik baru kedalam kamera.

Sukses yang diperolehnya bertubi-tubi itu masih belum memuaskan hati Edwin Land. Maka tahun 1967 didirikan pabrik baru guna mengembangkan projek barunya itu. Evolusi pembaruan pada sistem fotografi langsung jadi itu akhirnya lahir juga pada tahun 1972, ialah sistem polaroid SX-70.

Sukses SX-70 merupakan pemenuhan impian Dr. Edwin Land tahun 1943, yang masih pada saat itu berupa angan-angan. Setelah melewati hampir 30 Tahunsistem ini bukan sekedar evolusi, melainkan revolusi dengan sepenuhnya membebaskan pemotret dari segala kewajiban yang mengikat karena salah satu kotak filem dimasukkan kedalam kamera, selanjutnya segalanya bekerja otomatik penuh, mulai pencahayaan, penajaman gambar sampai penyelesaiannya. Hanya dalam waktu 60 detik sejak tombol rana ditekan, foto hasil pemotretan keluar sendiri dan langsung jadi. Sistem penajaman gambarnya memanfaatkan nada berfrekuensi tinggi, Sonar Autofocus (baca: FI-60/Mei-Juni 1979),

Dalam dasawarsa tujuhpuluh tahun diciptakan pula filem polaroid berkecepatan 10.000 ASA khusus untuk merekam reaksi kimia, bagan osciloskop, dan experimen gerak cepat. Tahun 1978 lahir sistem polavision, ialah sistem rekaman gambar hidup langsungjadi, dengan perangkat kamera, player sebagai projektornya dan phototape sebagai filemnya.

http://cms.artslondonnews.co.uk/resizeimage.php?width=333&height=600&image=http://cdn.artslondonnews.co.uk/assets/image/user_5/David%20Hockney_composite_polaroid_600.jpgPada tahun 1980, dalam Tech Expo di New York, polaroid disamping memamerkan sekitar 50 jenis produk-produknya yang meliputi produk ilmiah, teknis, medis, dan keperluan komersial lainnya, jugga memperkenalkan filem transparan-warna berukuran 8x10 inci untuk dipakai pada pesawat/projektor ‘overhead’, polaprinter untuk mencetak slide menjadi foto langsung jadi Polachrome ukuran 35mm berkecepatan 40 ASA. Bersamaan dengan itu juga diperkenalkan slide hitam putih langsung jadi Polapan (125 ISO) dan polagraph (400 ISO), juga slide hitam putih bernada maha kontras. Kelangsungjadiannya filem-filem slide ini tidak sesegera seperti pada foto, melainkan harus diproses melaluin sbuah prosesor kecil. Filem dijual bersama bahan pengembangannya dalam suatu paket.

Di Amerika, polaroid bukan hanya populer juga merupakan industri yang masuk hitungan besarnya. Penjualan keseluruh dunia bagi produk-produk polaroid ini dalam tahun 1986 mencapai 1,6 milyard dolar. Nama polaroid dikalangan pemotret-pemotret profesional amat simpatik, karena berkat filem-filem polaroid bagi konsumsi punggung-punggung kamera profesional seperti Hasselblad, mamiya RB67/RZ67, Sinar/Toyoview sampai kamera besar yang menggunakan filem 8x10 inci, pekerjaan para pro tersebut menjadi lancar, karena percobaan hasil pemotretan mereka langsung dapat dilihat hasilnya. Betapa canggihnya suatu pengukur cahaya dan cahaya lampu kilat, tak dapat menyamai kepraktisa konkrit visual seperti dapat diwujudkan oleh foto langsung jadi.

Rekomendasi Sejarah

Join Us

 

Arsip Sejarah