Sejarah Kopi Bubuk Instan
Kopi instan (atau soluble/dapat larut) telah digunakan berdekade-dekade oleh karena kemudahannya. Pada saat tingginya ketenaran kopi instan di tahun 1970-an, hampir sepertiga kopi roasting yang diimpor ke Amerika Serikat telah diubah menjadi produk instan, menghasilkan penjualan tahunan lebih dari 200 juta poundsterling. Dewasa ini, sekitar 15% dari kopi yang dikonsumsi di Amerika Serikat diseduh dengan jalan mencampur butir granula kopi instan dengan air panas; baik di rumah, di kantor, atau pedagang kaki lima.
Bahkan, pengembangan produk yang menghasilkan kopi instan dengan kualitas yang baik telah membantu popularitasnya pada komunitas yang terbiasa mengkonsumsi teh.
Sejak ditemukan, para peneliti sudah mencoba meng-upgrade kopi instan dengan beragam cara. Sebagai contoh, sebagian dari versi awal kopi instan tidak larut dengan mudah di dalam air, menyisakan gumpalan bubuk yang mengapung di permukaan cangkir. Bau harum kopi awalnya juga memudar dengan mudah; dan pabrik-pabrik pengolahan sekarang sudah mengembangkan proses yang dapat membuat secangkir kopi instan beraroma layaknya kopi bubuk yang baru dibuka. Proses produksi yang lebih modern juga membuat bulir kopi instan terlihat seperti kopi bubuk. Akhirnya, tujuan yang utama adalah menghasilkan produk kopi instan yang rasanya semirip mungkin dengan kopi bubuk yang diseduh secara tradisional.
Keuntungan utama dari kopi instan adalah karena kopi instan memungkinkan konsumen untuk membuat kopi tanpa peralatan lain selain cangkir dan pengaduk, secepat memanaskan air. Peneliti pemasaran juga menemukan bahwa konsumen lebih senang membuat kopi tanpa harus menyisakan ampas. Beberapa pelanggan yang sudah terbiasa mengkonsumsi kopi instan, sebagaimana yang ditemukan melalui penelitian taste test oleh sebuah pabrikan kopi, bahkan tidak mengenal rasa dari kopi yang diseduh secara tradisional.
Sejarah
Keinginan untuk membuat kopi instan dengan hanya mencampur konsentrat kopi baik cair atau kering dengan air panas sudah terjadi selama ratusan tahun. Versi paling awal kopi instan yang didokumentasikan dikembangkan di Inggris pada tahun 1771. Produk pertama Amerika dikembangkan pada tahun 1853, dan sebuah versi percobaan (dalam wujud gumpalan) diujicobakan selama Perang Sipil Amerika.
Pada tahun 1901, teknik pertama yang sukses untuk memproduksi produk instan yang dapat larut dengan stabil diciptakan di Jepang oleh Sartori Kato, menggunakan proses yang telah dikembangkannya untuk membuat teh instan. Lima tahun kemudian, George Constant Washington, seorang ahli kimia Inggris yang tinggal di Guatemala, mengembangkan proses yang pertamakali sukses secara komersial untuk membuat kopi instan.
Penemuan Washington, yang dijual dengan merek "Red E Coffee," menguasai pasar kopi instan di Amerika Serikat selama 30 tahun, dimulai sekitar tahun 1910. Pada tahun 1930-an, industri kopi Brazil mendorong riset kopi instan sebagai cara untuk mengawetkan kelebihan produksi mereka. Nestlé, perusahaan yang bergerak di bidang ini mulai memproduksi Nescafé pada tahun 1938. Kopi instan sangat populer diantara prajurit Amerika selama Perang Dunia II; selama satu tahun, seluruh produksi pabrik Nescafé Amerika Serikat diproduksi semata-mata untuk militer.
Masa Depan
Sejak diperkenalkan oleh General Foods International Coffees pada tahun 1970-an, kopi instan telah tersedia di dalam berbagai varian rasa. Inovasi-inovasi terbaru termasuk kopi mix instan untuk latte dan mocha. Maxwell House bahkan melakukan tes pemasaran untuk produk ice coffee dengan rasa vanilla, mocha, dan original coffee.