Sejarah Dibalik Terciptanya Bunyi Sirene

http://stblogs.automotive.com/files/2011/08/police-car-siren-closeup.jpgAlat penghasil bunyi yang memekakkan telingan ini telah ditemukan sejak tahun 1790. Orang yang menemukannya bernama John Robinson. Dia berkewarganegaraan Skotlandia. Saat pertama ditemukan, bunyi sirene tidak sekuat sekarang. Kemudian Charles Cargniard menyempurnakannya hingga menghasilan bunyi yang sangat kuat.

Dengan modifikasi tertentu, Charles berhasil menciptakan sirene yang bunyinya tetap terdengar meski berada di dalam air. Udara menjadi sumber energy yang dia manfaatkan. Lewat udara yang ditampung dalam bejana khusus hingga menghasilkan tekanan tinggi, sirene bisa dibunyikan sangat kuat. Bunyi sirene yang dibuat saat itu adalah sama dengan bunyi sirene yang saat ini kita dengar.

Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya John Robinson membuat sirene bukan untuk tujuan melancarkan lalu lintas kendaraan-kendaraan khusus? Semula, John merancang sirene dengan tujuan yang berbeda. Bunyi yang dihasilkan oleh sirene ingin dia jadikan unsur pelengkap dalam komposisi musik. Artinya, dia ingin menjadikan sirene sebagai salah satu alat musik. Charleslah yang kemudia ‘membelokkan’ fungsi sirene.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/29/Pneumatic_siren.jpg/220px-Pneumatic_siren.jpg

Mulai tahun 1830-an, penggunaan uap air sebagai sumber tenaga mulai dikenal manusia. Mulai saat itu pula diciptakan sirene yang dibunyikan dengan tekanan uap air. Sirine tipe ini digunaka untuk menjadi klakson kereta api juga penghasil bunyi peringatan mercusuar pelabuhan.

Barulah di awal abad ke-20, sirene banyak dibunyikan dengan tenaga listrik dan dipasang di kendaraan-kendaraan polisi, mobil ambulans, juga kendaraan pemadam kebakaran. Menurut extremetacticaldynamics.com, digunakannya tenaga listrik menjadikan bunyi sirene bisa dikontrol lebih baik. Selain itu, bunyinya juga bisa diatur dalam beberapa variasi.

Rekomendasi Sejarah

Join Us