Sejarah Badut Dan Perkembangannya

Badut mengacu pada seseorang dengan dandanan lucu yang bahkan terkadang meniru karakter komik, riasan wajah menor, dan kostum berwarna unik, memiliki kemampuan memeragakan mimik lucu dan gerakan-gerakan konyol tanpa sedikitpun melepas kata-kata. Inilah yang membedakan badut dengan pelawak konvensional. Nah sekarang banyak muncul baju badut, kostum badut dengan aneka desain kostum badut.
Pada abad ke-18 Masehi ini pulalah, badut mulai menjadi bagian penting dari sebuah pertunjukan sirkus. Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi adegan-adegan akrobat yang menegangkan. Nah, dengan kehadiran makhluk aneh pemancing tawa inilah, diharapkan dapat mengendurkan kembali urat saraf yang meregang. Hingga saat ini, aksi para badut tetap menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu oleh para penonton.
Badut pertama yang menjadi superstar sekaligus bintang sirkus di awal abad ke-18 Masehi adalah Joseph Grimaldi atau yang lebih dikenal dengan nama Joey Grimaldi. Ia melakukan pertunjukan di London pada awal tahun 1.800-an. Joey menciptakan karakter Jocy. Konon, kelebihan karakter Jocy yang membuatnya di kenang dalam sejarah perbadutan adalah kemampuannya menghidupkan tokoh badut yang diperankannya. Karakter Jocy tak sekadar melucu, tapi juga memainkan perasaan penontonnya lewat mimik sedih, bahkan ketakutan.
Badut yang terkenal pertama dari Amerika adalah Dan Rice. Ia memanjangkan jenggotnya dan mengenakan baju yang menyerupai bendera Amerika. Dalam pertunjukannya, Dan Rice menggunakan seekor babi yang bernama Lord Byorn. Pada saat sang badut bertanya kepada babi tersebut, sang babi akan menjawab, "Oink... Oink...". Pada setiap akhir acaranya, ia akan memberikan sekotak penuh bendera dari berbagai negara, dan sang babi selalu mampu mengambil bendera Amerika dari kotak tersebut dan melambaikannya ke arah penonton.